MEMBANGUN
INTEGRITAS MENUJU NEGARA
“WELFARE
STATE”
Dr.
Agus Widyarto, S.sos, M.si
(Ketua
Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia)
NAMA
: YANA EMILIA
NPM
: 1343010028
Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program
Studi Ilmu Komunikasi
Kuliah
Perdana
Mahasiswa
Baru Tahun Akademik 2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah. Dengan judul “MEMBANGUN INTEGRITAS MENUJU NEGARA “WELFARE STATE”
”. Tidak
lupa pula, shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW beserta kelurganya.
Tugas
ini disusun untuk memenuhi mata kuliah perdana yang merupakan salah satu
persyaratan untuk memporeloh sertivikasi dalam kuliah perdana di ruangan
auditorium Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan
kritik yang membangaun diharapkan dari para pembaca. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi penulis dan mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik dan
masyarakat pada umumnya.
Sidoarjo,
01 September 2013
Penulis
1
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………3
1.1
Latar Beakang
………………………………………………….i
1.2
Tujuan Dan Manfaat .................................................................ii
BAB
II PEMBAHASAN …………………………………………………………………….4
2.1
Welfare State
…………………………………………………...
2.2
Model Welfare State
...................................................................iii
2.3
Menuju Manajemen Perubahan
...............................................iiii
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan
...................................................................................
2
BAB
I
PENDAHULUAN
Sebuah Negara
pasti akan mempunyai tujuan yang banyak salah satunya adalah “welfare state”. Setiap Negara sangat
menginginkan warganya hidup dengan penuh kesejahteraan dalam semua lini tanpa
terkecuali. Pemerintah pun sangat dibutuhkan sekali perannya oleh masyarakat
dalam rangka kesejahteraan hidup yang
layak. Salah satu indicator welfare state
adalah tersedianya pelayanan public yang berkualitas dan memadai bagi
masyarakat umum. Pelayanan tersebut harus sesuai dengan peraturan yang telah diteteapkan
oleh pemerintah dan selalu melayani dengan ramah setiap masyarakat yang ingin
membutuhkan. Proses pelayanan public sendiri pada dasarnya adalah melayani
semua kegiatan masyarakat baik secara individu maupun kelompok. Tapi pada
kenyataannya pelayanan public yang terjadi saat ini adalah sangatlah buruk.
Pelayanan yang dulu secara Cuma-Cuma dan dilakukan secara baik, kini masyarakat
jika ingin mendapat pelayanan yang baik dan maksimal harus mengeluarkan biaya
yang tak sedikit. Dari kejadian tersebut akan semakin menunjukkan semakin jelek
pelayanan public saat ini dan sudah berubah menjadi iasg korupsi untuk
melakukan pungutan liar.
Dalam hal itu
diperlukan suatu integritas yang kuat untuk menanggulangi perilaku korup pada
diri kita sendiri. Integritas itu sendiri ias kita mulai sejak kita berada di
bangku sekolah hingga ke perguruan tinggi.
3
1.1 Latar Belakang
Kepemimpinan yang konsisten menunjukkan keteladanan dalam
mempengaruhi orang lain berarti memberikan daya dorong untuk memotivasi dirinya
dalam membangun integritas, yang secara tak langsung mendorong orang lain untuk
memahami secara mendalam prinsip dalam menumbuh kembangkan integritas yang kita
sebut dengan prinsip pertama adalah menumbuh kembangkan kepercayaan dan keyakinan
dalam merubah kesadaran inderawi ke tingkat yang lbih baik ; prinsip kedua
adalah memberi saling menghormati dan menghargai orang lain ; prinsip ketiga
adalah memiliki kemampuan dalam kedewasaan rohaniah, sosial, emosional dan
intelektual. Untuk menegakkan prinsip integritas diatas, maka setiap individu
harus mampu memahami makna dan arti integritas yang dapat diaplikasikan dalam
kehidupannya. Caranya mendorong orang untuk menggerakkan kekuatan pikiran
dengan memahami dari unsur huruf menjadi kata bermakna sebagai suatu pendekatan
untuk memotivasi diri dalam membangun kepercayaan dan keyakinan sebagai titik
tolak agar ia mampu berbuat sesuatu untuk kemajuan dirinya, untuk apa ia
mengikat diri kedalam suatu organisasi. Integritas dapat dipahami dari makna
huruf menjadi kata bermakna yaitu (I)krar, (N)iat, (T)abiat, (E)mosional,
(G)una, (R)asional, (I)hsan, (T)awakkal, (A)manah, (S)abar. Jadi bila kata
tersebut disusun kedalam suatu untaian kalimat yang bermakna, maka pemahaman
INTEGRITAS adalah manusia secara sadar membuat (I)krar dengan membangun (N)iat
sebagai keinginannya secara ihklas untuk meningkatkan kedewasaan (E)mosional
agar memberi (G)una kedalam pikiran (R)asional dengan berbuat (I)hsan bakal
memproleh kebaikan duniawi yang berlandaskan dengan (T)aqwa, (A)manah dan
(S)abar. untuk bersikap dan berperilaku. Dengan pemahaman itu diharapkan
menjadi daya dorong untuk bersikap dan berperilaku bahwa “dapatkah kepemimpinan
anda dan pengikutnya mencapai keberhasilan untuk tetap memiliki “integritas” dalam
usaha-usaha membangun budaya organisasi yang kuat sebagai wahana untuk
melaksanakan transformasi dalam perubahan sikap dan perilaku untuk mengikat
diri kita bersama dan membangkitkan jiwa kepuasaan di dalam diri kita. Jadi
integritas menjadi pnuntun dan wasit agar kita aka konsisten sehingga keyakinan
kita akan dicerminkan oleh perbuatan kita, yang akan menunjukkan bahwa tidak
akan ada perbedaan antara apa yang kelihatan dan apa yang diketahui lingkungan
kita tentang diri kita, apakah berada dalam saat berkuasa atau tidak berkuasa.
i
1.2
Tujuan dan Manfaat
Makalah ini pada
dasarnya mempunyai tujuan yang terbagi menjadi dua, yaitu tujuan teoritis
dan tujuan praktis.
1.
Tujuan
teoritis, yaitu untuk mengungkap dan Menjelaskan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif dan Menyenagkan .
2.
Tujuan
praktis, mengambarkan wacana Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenagkantersebut.
Sedangkan hasil dari makalah ini diharapkan memiliki
dua manfaat, yaitu manfaat keilmuan, dan manfaat untuk para guru.kedua manfaat
ini dapat dirangkum sebagai berikut :
1.
Manfaat
keilmuan,yaitu dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan
memperkaya bahan kajian.
2.
Manfaat
untuk para dosen, yaitu sebagai
sumbangan pemikiran khalayak dalam memperkenalkan kembali metode pengajaran.
ii
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Welfare State
Bisa diartikan sebagai suatu atau tujuan
Negara yang dapat menciptakan peningkatan kesejahteraan warganya terutama social protection (perlindungan sosial)
dan social safety nets (jaring
pengaman sosial). Dalam pengembangannya welfare
state juga memiliki empat makna dan definisi yang berbeda yang terdiri dari
:
·
Well being (kondisi sejahtera)
: Pengertian ini biasanya menunjuk
pada istilah kesejahteraan sosial (social welfare) sebagai kondisi terpenuhinya
kebutuhan material dan non-material.
·
Pelayanan sosial : di berbagai
Negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat pelayanan sosial pada umumnya
mencakup lima bentuk yaitu, jaminan sosial, pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan,
dan pelayanan sosial personal.
·
Tunjagan sosial
·
Proses atau usaha terencana
4
2.2
Model Welfare State
Dalam system welfare state, kesejahteraan
Negara tidaklah homogen dan statis. Ia
beragam dan dinamis mengikuti perkembangan dan tuntutan peradaban. Meski
beresiko menyederhanakan keragaman, sedikitnya ada empat model kesejahteraan
negara yang hingga kini masih beroperasi.
Model tersebut adalah sebagai
berikut :
·
Universal : Pelayanan sosial diberikan oleh negara
secara merata di semua lini kepada
seluruh penduduknya, baik kaya maupun miskin. Model ini diwakili oleh Negara
Swedia, Norwegia, Denmark dan Finlandia.
·
Korporasi : Pelayanan sosial yang diselenggarakan
oleh negara diberikan terutama kepada mereka yang bekerja atau mampu memberikan
kontribusi melalui skema asuransi sosial (di dunia bisnis dan politik). Model
ini dianut oleh Jerman dan Austria
·
Residual : Pelayanan sosial, khususnya kebutuhan
dasar, diberikan terutama kepada kelompok-kelompok yang kurang beruntung (disadvantagedgroups),
seperti orang miskin, penganggur, penyandang cacat dan orang lanjut usia yang
tidak kaya. Model ini dianut oleh negara-negara Anglo-Saxon yang meliputi AS,
Inggris, Australia dan Selandia Baru.
·
Minimal : Model ini ditandai oleh pengeluaran pemerintah
untuk pembangunan sosial yang sangat kecil. Program kesejahteraan dan jaminan
sosial diberikan secara sporadis, parsial dan minimal dan umumnya hanya
diberikan kepada pegawai negeri, anggota ABRI dan pegawai swasta yang mampu
membayar premi. Model ini umumnya diterapkan di gugus negara-negara latin
(seperti Spanyol, Italia, Chile, Brazil) dan Asia (antara lain Korea Selatan,
Filipina, Srilanka, Indonesia).
iii
2.3
Menuju Manajemen Perubahan
Pada hal ini kita
dituntut untuk melakukan perubahan yang besar pada diri kita sendiri dan
merubah mindset menjadi yang lebih
baik untuk masa depan. Perubahan yang saat ini dibutuhkan oleh Negara Indosesia
untuk lebih berkembang dan menjadi sebuah Negara yang maju. Berikut adalah
manajemen perubahan yang harus dilaksanakan :
·
Integritas adalah sebuah
keadaan yang mencerminkan adanya kesatuan yang utuh atau adanya konsistensi
dalam aspek-aspek di dalam diri seseorang. Sifat dari integritas sendiri adalah
bersikap jujur, tulus, dan dapat dipercaya, serta menjaga martabat dan tidak
melakukan hal-hal tercela.
·
Synergy adalah proses yang harus dilalui
masing-masing pihak, yang mana perlu waktu dan konsistensi. Sinergi bisa
dibangun dengan kerjasama kreatif antara kedua belah pihak. Selain itu sinergi
bisa dibangun dengan cara memiliki sangka baik, saling percaya dan menghormati,
serta menemukan dan melaksanakan solusi terbaik.
·
Profesionalisme adalah sifat sebagaimana
yang sewajarnya terdapat pada diri seseorang yang dilakukan oleh orang
profesionalis dalam setiap pekerjaan yang
diserahkan. Sifat ini harus dijalankan oleh semua orang dalam
melakukan pekerjaan, karena dengan sifat ini semua orang akan lebih memiliki
tanggung jawab yang besar pada dirinya masing-masing. Yang harus dimiliki olaeh
orang profesionalisme adalah punya keahlian dan pengetahuan yang luas, serta
bekerja dengan hati yang ikhlas.
·
Pelayanan : setiap Negara pasti
mempunyai pelayanan yang berbeda pada masyarakatnya, tapi pada dasarnya semua
itu dilakukan dengan cara yang terbaik untuk melayani warganya. Pelayanan yang
terbaik itulah yang akan membuat semua warga Negara semakin menghargai
pemerintahan yang sedang berjalan. Pelayanan terbaik itu terdiri dari melayani
dengan berorientasi pada kepuasaan memangku kepentingan, bersikap reaktif dan cepat tanggap.
·
Kesempurnaan : satu hal
terkahir yang harus dijalani dalam manejemen perubahan adalah kesempurnaan.
Setiap hal yang dilakukan oleh individu masing-masing pasti ingin kesempurnaan
yang didapatnya. Kesempurnaan itu bisa kita dapatkan jika kita melakukan perbaikan
terus menerus, mengembangkan inovasi dan kreatifitas.
iiii
Itulah hal-hal sebagian dalam membangun
sebuah integirtas yang baik dalam diri setiap individu. Semua orang wajib
mempunyai dan membangun hal-hal yang telah disebutkan di atas untuk merubah mindest menjadi lebih baik dari
sekarang. Namun ada satu hal yang paling sulit untuk dirubah di masyarakat
modern ini adalah pola hidup yang konsumtif yang merujuk pada pribadi yang
korup. Di Negara Indonesia sendiri korupsi sudah menjadi hal yang biasa di
kalangan atas maupun bawah. Tak jarang semua masyarakat sudah tidak lagi
terlalu peduli dalam hal itu.
Perbuatan korupsi
memanglah perbuatan yang sangat merugikan Negara. Penyebab korupsi sangatlah
beragam dan bermacam-macam diantaranya sebagai berikut :
·
Suka permisif terhadap korupsi
·
Peraturan perundang-undangan
yang belum memadai
·
Kurangnya keteladanan dan
kepemimpinan
·
Lemahnya integritas moral
·
Perilaku hidup yang konsumtif
·
Lemahnya low enforcement
·
Lemahnya system penyelenggara
Negara
Banyak
sekali penyebab yang terjadinya korupsi yang terjadi di negeri ini. Kerugian dan hutang yang di derita Negara pun
semakin menumpuk akibat ulah para koruptor.
Meskipun saat ini sudah dibentuk lembaga khusus untuk memberantas korupsi tapi akibat yang ditimbulkan pun sudah sangat
merugikan. Akibat dari ulah para koruptor itu
adalah
·
Kemiskinan
·
Hutang luar negeri
·
Pengangguran
Kita
sebagai mahasiswa dan generasi muda penerus bangsa ini harus memiliki peran
aktif dalam pemberantasan korupsi. Peran kita sebagai anak muda sangat penting
dibutuhkan oleh Negara ini. Saat ini
Negara Indonesia adalah Negara yang paling tinggi sebagai Negara terkorup. Dan
sebagai generasi muda penerus bangsa ini, sejak dini kita harus bisa menanamkan
pada diri kita untuk tidak berperilaku korup yang sangat merugikan Negara kita
sendiri. Peran mahasisiwa dalam memberantas korupsi dengan cara melakukan
kontrol sosial yang dimulai dari lingkungan sekitar kampus masing-masing. Cara
yang dilakukan adalah melakukan kampanye, dan sosialisasi anti korupsi pada
masyarakat sekitar. Selain itu mahasiswa harus bisa berpikir kritis terhadap
lingkungan masyarakat dan semua kebijakan yang dilakukan pemerintah mengenai
semua peraturan yang menuju kearah tingkah laku yang korup. Inilah cara
mahasiswa dalam pemberantasan korupsi, dan membela negara. Dengan ada mahasiswa
ini untuk mengingatkan para pemerintah-pemerintah bahwa hukum yang ada untuk di
indahkan, dan bertindak adil tidak memandang kaya maupun miskin. Hukum berlaku
bagi semua orang. Inilah semangat yang berkobar dari diri mahasiswa dalam
membela negara ini.
Mahasiswa
sendiri adalah pelajar yang mempunyai kedudukan yang lebih tinggi. Walaupun
jaman terus bergerak dan berubah, namun tetap ada yang tidak berubah dari
mahasiswa, yaitu semangat dan idealisme. Semangat-semangat yang berkobar dalam
diri mahasiswa, semangat yang mendasari perbuatan untuk melakukan
perubahan-perubahan atas keadaan yang dianggapnya tidak adil. Mahasiswa tahu,
ia harus berbuat sesuatu untuk
masyarakat, bangsa dan negaranya. Sejarah mencatat dengan tinta emas,
perjuangan mahasiswa dalam memerangi ketidak adilan. Sejarah juga mencatat
bahwa perjuangan bangsa Indonesia tidak bisa lepas dari mahasiswa dari
pergerakan mahasiswa akan muncul tokoh dan pemimpin bangsa.
Kesuksesan
seorang mahasiswa sendiri dibentuk karena dorongan diri sendiri dan bantuan
dari orang lain. Seorang mahasiswa tidak hanya suskes dalam hal akademik saja
melainkan haarus sukses dalam hal persiapan karir dan kemasyarakatan. Itulah
tiga kunci sukses yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa. Hal yang paling
penting adalah sukses dalam kemasyarakatan. Karena seorang mahasiswa dituntut
harus lebih dekat dengan masyrakat di
lingkungan sekitar. Jika kita
sebagai seorang mahasiwa tidak dekat dengan masyarakat sekitar maka kita tidak
akan peka dan tidak kritis pada kehidupan sosial.
Mahasiswa
sendiri mempunyai fungsi yang menggambarkan seorang mahasiswa yang sebenarnya
yang mempunyai jiwa idelisme dan semangat yang berkobar untuk membela Negara nya.
Fungsi mahasiswa adalah sebagai berikut :
·
Agent of change (mahasiswa sebagai agen
perubahan) : dalam hal ini mahasiswa harus menjadi
garda terdepan dalam perubahan tersebut, lantas dalam melakukan perubahan
tersebut haruslah dibuat metode yang tidak tergesa-gesa, dimulai dari ruang
lingkup terkecil yaitu diri sendiri, lalu menyebar terus hingga akhirnya sampai
ke ruang lingkup yang kita harapkan, yaitu bangsa ini.
·
Social of control (mahasiswa sebagai kontrol sosial) : peran
mahasiswa sangat dibutuhkan untuk menjadi kontrol atau penengah di dalam
masyarakat. Mahasiswa yang baik bisa menjadi mengontrol masyarakat yang ada di
sekitar nya sehingga konfilk yang terjadi bisa di atasi dengan baik.
·
Iron stock (mahasiswa sebagai penerus )
: Mahasiswa menjadi persendian
yang kuat dan menjadi penerus harapan bagi bangsa. Mahasiswa yang mempunyai
intelegensi dan akhlak yang baik dapat menjadi penerus bagi generasi yang
sebelumnya. Sebagai pemuda mahasiswa harus memanfaatkan kondisi ini dengan
baik. Dengan cara belajar dengan rajin dan baik agar suatu saat nanti menjadi
pemimpin bagi bangsa dan negara ini.
·
Moral force (mahasiswa sebagai kekuatan
moral) : mahasiswa adalah kalangan intelektual yang penuh dengan idealisme dan
berusaha mengoreksi berbagai penyimpangan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan tersebut
adalah kita harus mempunyai sebuah integritas yang harus ditanamkan sejak
kecil. Dan sebagai seorang mahasiswa kita harus menanamkan sifat integritas
sejak duduk di bangku pertama perkuliahan. Dan sebagai seorang mahasiswa kita
harus memiliki jiwa yang anti korup. Mahasiswa harus bisa memeranngi dan
mengatakan anti korupsi demi kemajuan bangsa dan Negara ini.
3.2
Saran-Saran
Ada
beberapa saran yang ingin penulis sampaikan dan tekankan pada kesempatan kali
ini .
a.
Dalam
penyajian materi dalam penulisan ini agar dapat diteruskan kembali dan dapat
lebih disempurnakan lagi bagi para pembaca.
b.
Dalam
waktu yang panjang agar penulisan karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan
dipergunakan sebagaimana mestinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar